Tepat sebelum umat Israel masuk ke tanah Kanaan, Musa mengingatkan mereka, "Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu" dalam khotbah perpisahannya. Zaman dahulu kala dan tahun-tahun keturunan yang lalu bukanlah sekedar dongeng atau legenda kuno. Ini adalah pencatatan dari pememliharaan Allah yang menuangkan kasih mendalam-Nya dengan ikut campur tangan ke dalam sejarah umat manusia sejak kejatuhan Adam. Ini adalah kisah dari bapa-bapa iman yang tetap teguh memelihara jalan kesalehan menurut pemeliharaan Allah. Seperti umat Israel harus mengingat zaman dahulu kala di padang gurun ketika mereka sedang bersiap-siap untuk masuk ke Kanaan, kita orang kristen juga harus mengingat zaman dahulu kala ketika kita mempersiapkan diri untuk masuk ke kerajaan surga.
Silsilah dalam kitab Kejadian yang terasa begitu membosankan dengan pengulangan nama-nama dan kelahiran-kelahiran sebenarnya adalah harta karun dari apa yang harus kita ingat tentang zaman dahulu kala dan tahun-tahun keturunan yang lalu. Mereka dengan jelas menggambarkan penyelenggaraan Allah untuk penebusan umat manusia dan seluruh alam semesta.
Silsilah dalam Kejadian hanya beberapa ayat. Namun mereka memuat pemeliharaan penebusan untuk jangka waktu yang panjang sekitar 2.300th. Jadi setiap ayat dan nama dalam silsilah ini dipenuhi arti sejarah dan penebusan.
Kitan Kejadian mencatat silsilah dari semua generasi, termasuk mereka yang telah menyimpang jauh dari garis keturunan saleh, seperti Kain, Ham, Ismael dan Esau. Mereka adalah contoh yang mencerminkan kebobrokan dan ketidaksetiaan kita sendiri. Pemisahan antara garis keturunan saleh dan garis keturunan tidak saleh ini berjalan seiring dengan sejarah penebusan. Umat Allah harus belajar untuk memisahkan diri mereka sendiri dari jalan dosa dan menjalani hidup yang kudus. Sebuah contoh yang sangat baik dari kehidupan tersebut adalah kehidupan Abraham, bapa orang beriman.
{ 0komentar... read them below or add one }
Posting Komentar