Abraham Park dalam bukunya 'Silsilah Di Kitab Kejadian' menuliskan bahwa Kitab Ulangan berisi tiga khotbah perpisahan yan merupakan pesan terakhir dan teguran Musa kepada bangsa Israel di akhir 120 tahun hidupnya yang luar biasa. Dia berbicara di dataran Moab pada hari pertama bulan kesebelas di tahun ke 40 pengembaraan di padang gurun sekitar 2 bulan 10 hari sebelum mereka memasuki Kanaan dengan rasa haru (Ul 1:3-5). Pendengar utama khotbah ini adalah generasi kedua bangsa Israel yang lahir di padang gurun setelah keluar dari Mesir karena seluruh generasi pertama telah mati sebelum menyebrangi Sungai Zered (Ul 2:13-15). Musa berkhotbah dengan hati yang sungguh-sungguh agar generasi kedua ini dapat menjadi sebuah generasi yang beriman dan yang tetap mentaati firman Allah, bahkan setelah memasuki Kanaan.
Khotbah pertama adalah 'Riwayat Pekerjaan Penyelamatan Dari Allah' (Ul 1:1-4:43); khotbah kedua 'Pengulangan Hukum-Hukum Taurat' (Ul 4:44-26:19) dan khotbah ketiga 'Nubuat Masa Depan' (Ul 27-30). Kitab Ulangan tersebut di akhiri dengan 'Kematian Musa dan Tampilnya Yosua sebagai Pemimpin Baru Israel' (Ul 31-34).
Nyanyian Musa di dalam Ulangan pasal 32 bertemahkan kesuraman atas pengkhianatan, kejatuhan Israel, serta penghakiman dari Allah. Akan tetapi, arti sebenarnya yang digambarkan dalam nyanyian ini adalah kasih dan kemurahan hati Allah yang tak terbatas terhadap umat pilihanNya. Memanggil bangsa Israel dengan nama kasih mesra Yesyurun (Ul 32:15), Musa berkeinginan untuk menanamkan ke dalam hati mereka kebenaran tentang Allah yang telah merencanakan dan memilih mereka dari sebelum permulaan zaman, bahwa Dia berdaulat atas segala sejarah, Dia adalah sumber segala berkat, dan Dia memelihara masa depan mereka juga.
Dalam Ulangan 32:7, Musa mencemaskan sejarah suram yang dapat terjadi setelah bangsa Israel masuk dan menetap di tanah Kanaan. Oleh karena itu, dia memberikan tiga perintah yang spesifik agar mereka dapat mencegah terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut dan menang atas segala kemalangan: 'Ingatlah kepada zaman dahulu kala', 'Perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu' dan ' Tanyakanlah kepada ayahmu dan para tua-tuamu'. Ketiga perintah ini menunjukkan kasih yang membara dari Allah terhadap umat pilihanNya. Dengan menarik perhatian mereka kepada perjalanan iman di zaman dahulu kala dan tahun-tahun keturunan yang lalu, Musa berharap agar bangsa Israel yang akan memiliki Tanah Kanaan bisa melanjutkan perjalanan iman tersebut.
Musa menyatakan kepada umat yang sebentar lagi akan masuk ke tanah Kanaan bahwa Allah telah memilih bangsa Israel sebagai pusakahNya sejak sebelum penciptaan (Ul 32:8-9, Ef 1:4-5) dan bahwa tanah Kanaan juga merupakan pusaka Allah yang telah dipersiapkan untuk umatNya sejak sebelum penciptaan (Ul 32:49). Jadi, mereka harus mentaati dengan saksama ketiga perintah tersebut supaya bisa seutuhnya memperoleh tanah Kanaan yang telah disediakan sebagai pusaka. Hari ini, ketiga perintah tersebut juga merupakan peraturan terperinci yang harus dijaga oleh umat Kristen yang sedang menuju Kerajaan Sorga.
Khotbah pertama adalah 'Riwayat Pekerjaan Penyelamatan Dari Allah' (Ul 1:1-4:43); khotbah kedua 'Pengulangan Hukum-Hukum Taurat' (Ul 4:44-26:19) dan khotbah ketiga 'Nubuat Masa Depan' (Ul 27-30). Kitab Ulangan tersebut di akhiri dengan 'Kematian Musa dan Tampilnya Yosua sebagai Pemimpin Baru Israel' (Ul 31-34).
Nyanyian Musa di dalam Ulangan pasal 32 bertemahkan kesuraman atas pengkhianatan, kejatuhan Israel, serta penghakiman dari Allah. Akan tetapi, arti sebenarnya yang digambarkan dalam nyanyian ini adalah kasih dan kemurahan hati Allah yang tak terbatas terhadap umat pilihanNya. Memanggil bangsa Israel dengan nama kasih mesra Yesyurun (Ul 32:15), Musa berkeinginan untuk menanamkan ke dalam hati mereka kebenaran tentang Allah yang telah merencanakan dan memilih mereka dari sebelum permulaan zaman, bahwa Dia berdaulat atas segala sejarah, Dia adalah sumber segala berkat, dan Dia memelihara masa depan mereka juga.
Dalam Ulangan 32:7, Musa mencemaskan sejarah suram yang dapat terjadi setelah bangsa Israel masuk dan menetap di tanah Kanaan. Oleh karena itu, dia memberikan tiga perintah yang spesifik agar mereka dapat mencegah terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut dan menang atas segala kemalangan: 'Ingatlah kepada zaman dahulu kala', 'Perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu' dan ' Tanyakanlah kepada ayahmu dan para tua-tuamu'. Ketiga perintah ini menunjukkan kasih yang membara dari Allah terhadap umat pilihanNya. Dengan menarik perhatian mereka kepada perjalanan iman di zaman dahulu kala dan tahun-tahun keturunan yang lalu, Musa berharap agar bangsa Israel yang akan memiliki Tanah Kanaan bisa melanjutkan perjalanan iman tersebut.
Musa menyatakan kepada umat yang sebentar lagi akan masuk ke tanah Kanaan bahwa Allah telah memilih bangsa Israel sebagai pusakahNya sejak sebelum penciptaan (Ul 32:8-9, Ef 1:4-5) dan bahwa tanah Kanaan juga merupakan pusaka Allah yang telah dipersiapkan untuk umatNya sejak sebelum penciptaan (Ul 32:49). Jadi, mereka harus mentaati dengan saksama ketiga perintah tersebut supaya bisa seutuhnya memperoleh tanah Kanaan yang telah disediakan sebagai pusaka. Hari ini, ketiga perintah tersebut juga merupakan peraturan terperinci yang harus dijaga oleh umat Kristen yang sedang menuju Kerajaan Sorga.
{ 0komentar... read them below or add one }
Posting Komentar