Dalam Kitab Yosua pasal satu, Yosua dinasihati untuk menjadi
kuat dan berani sebanyak empat kali.' Ini adalah pelajaran kepemimpinan yang
kuat. Kepemimpinan yang ditunjuk oleh Tuhan perlu penuh dengan kekuatan dan
keberanian-Nya. Setiap orang percaya adalah pemimpin dalam beberapa kapasitas,
sehingga nasihat itu berlaku untuk Anda. Ini berarti bahwa Anda harus berani
untuk berbeda. Anda perlu bersikap untuk apa yang Anda yakini, bukan
mengorbankan moral dan nilai-nilai Kristen. ini juga berarti bahwa Anda tidak
bertindak karena takut pendapat orang tentang Anda, atau membiarkan keputusan
Anda dibentuk oleh kebutuhan akan persetujuan manusia. Rekan pendeta dan
pelayan Tuhan, jadilah kuat dan berani. jemaat Anda hanya dapat pergi sejauh
pemimpin mereka membawa mereka.
Mereka membutuhkan Anda untuk memimpin mereka ke tanah
perjanjian. Mereka membutuhkan Anda untuk membawa mereka ke tempat di mana
mereka dapat menikmati keberhasilan yang baik yang Kristus telah beli untuk
mereka! Berhentilah mengkompromikan janji Tuhan dalam perjanjian yang baru.
Jangan mundur dari Injil kasih karunia hanya karena ada sebagian kecil orang
yang menyalahgunakan Injil kasih karunia dan mengklaimnya sebagai izin untuk
berbuat dosa.
Apakah Anda memberitakan kasih karunia atau tidak, beberapa orang ini tetap akan menggunakan pilihan bebas mereka dan terus hidup dalam dosa. Bahkan, satu-satunya cara untuk membantu mereka adalah dengan memberitakan kasih karunia tanpa kompromi, karena hanya kasih karunia yang memiliki kekuatan untuk mengubah orang berdosa dan menghapus kuasa dosa atas orang itu.
Apakah Anda memberitakan kasih karunia atau tidak, beberapa orang ini tetap akan menggunakan pilihan bebas mereka dan terus hidup dalam dosa. Bahkan, satu-satunya cara untuk membantu mereka adalah dengan memberitakan kasih karunia tanpa kompromi, karena hanya kasih karunia yang memiliki kekuatan untuk mengubah orang berdosa dan menghapus kuasa dosa atas orang itu.
Injil kasih karunia bukanlah izin untuk berbuat dosa.
Sebaliknya, Injil ini adalah kekuatan bagi orang untuk tidak lagi berbuat dosa!
Para pemimpin di gereja saya tidak memiliki keraguan untuk
menghadapi orang-orang yang hadir di gereja kami, tetapi bersikeras hidup dalam
dosa. Mereka tidak mundur dari Injil kasih karunia Walaupun orang-orang ini
berpendapat bahwa mereka memiliki hak Untuk terus hidup sesuka mereka karena
mereka ada “di bawah kasih karunia.” Bahkan, para pemimpin akan memberitahu
mereka langsung bahwa mereka tidak berada di bawah kasih karunia, karena
menurut Roma 6:14, jika mereka di bawah kasih karunia, maka mereka tidak akan
dikuasai lagi oleh dosa! (Syukurlah hanya sedikit orang yang demikian selama
bertahun-tahun dan itu sendiri adalah bukti kekuatan Injil kasih karunia yang
dikhotbahkan di gereja kami.) Injil kasih karunia bukanlah izin untuk berbuat
dosa. Sebaliknya, Injil ini adalah kekuatan bagi mereka untuk tidak lagi
berbuat dosa!
Seorang pendeta pernah mengatakan kepada saya bahwa setelah
ia berhasil menangkap ajaran saya tentang pengampunan penuh atas dosa, ia
menyelidiki Alkitab dan mempelajari semua ayat yang saya gunakan dalam
pengajaran saya. Ia menegaskan bahwa semua dosa kita-yang lalu, sekarang dan
akan datang-memang telah diampuni ketika Yesus mati atas nama kita. Namun,
meskipun tahu bahwa firman Tuhan menyatakan bahwa semua dosa kita telah
diampuni dan mengatakan kepada saya bahwa “ini ada di dalam Alkitab dan saya
melihat itu,” ia benar-benar mengatakan kepada saya bahwa ia tidak akan
memberitakan ajaran ini kepada jemaatnya karena “entah apa yang mereka akan
lakukan.” Saya terperangah dan sangat sedih. Pendeta ini memiliki iman yang
lebih dalam kepada kedagingan umatNya daripada kepada Roh Kudus yang diam di
dalam diri mereka.
Yang kita butuhkan adalah generasi yang seluruhnya baru dari
pengkhotbah kasih karunia yang dapat menjadi sangat kuat dan berani dalam
memberitakan Injil murni Yesus, pribadi-Nya dan karya-Nya yang sempurna di kayu
salib. Kita perlu pemimpin yang ditetapkan dalam perjanjian baru kasih karunia
(kemurahan), dan yang tidak akan puas dengan menuangkan anggur baru ke dalam
kantong kulit lama oleh kompromi campuran hukum Taurat dan kasih karunia!
Jadilah berani dan beritakanlah Injil apa adanya tanpa menambahkan apa! pun
padanya dengan membesar-besarkan pekerjaan manusia, atau mengurangi darinya
dengan mencoba untuk menghapus kemurahan Tuhan dari persamaan tersebut. Injil
Yesus dan kemurahan-Nya inilah yang menghasilkan keberhasilan yang baik.
Sudah waktunya bagi kita untuk membawa orang ke dalam
warisan mereka yang dijanjikan!
(Unmerited Favor by Joseph Prince)